Berita Terbaru

Informasi Kesehatan Masker Buff dan Masker Scuba Tak Disarankan di KRL


PT KCI tengah melakukan sosialisasi kepada pengguna KRL untuk menghindari pemakaian masker buff dan masker scuba. Saat melakukan perjalanan dengan kereta commuter, pengguna disarankan menggunakan masker kain atau masker kesehatan.

"Hindari pemakaian masker scuba atau buff yang hanya 5% efektif dalam mencegah risiko terpaparnya akan debu, virus, dan bakteri," tulis Instagram @commuterline.

Penggunaan masker sudah terbukti dapat mencegah seseorang terpapar virus, dalam hal ini virus Corona COVID-19. Para ahli di seluruh dunia menyarankan semua orang, baik yang sakit maupun yang sehat, untuk memakai masker sebagai upaya pencegahan virus corona.

Tapi tak semua jenis masker kain memberikan proteksi atau perlindungan yang sama terhadap paparan virus Corona. Ada beberapa jenis masker yang disebut sangat efektif untuk mencegah paparan virus, seperti masker N95 dan masker bedah yang kerap digunakan tenaga kesehatan.

Di samping itu, ada juga jenis masker yang tidak menawarkan perlindungan cukup baik bahkan penggunaannya disebut malah bisa menempatkan seseorang dalam keadaan yang cukup berpotensi tertular virus Corona.

Berikut beberapa jenis masker yang tidak efektif untuk cegah Corona seperti yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Masker buff



Studi yang dilakukan oleh University of Duke menemukan bahwa masker buff menawarkan sangat sedikit perlindungan pada paparan virus Corona. Dalam penelitian tersebut, terlihat bahwa dari 14 jenis masker, jenis masker buff tidak bisa menahan laju droplet ketika berbicara.

Masker buff juga terlihat menghasilkan lebih banyak droplet dibandingkan jika tidak memakai masker sama sekali karena bahan yang digunakan dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.

"Kami menghubungkan ini dengan...tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil," kata Dr. Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan dan penulis studi tersebut.

2. Masker kain bukan katun


Selain buff, jenis masker yang juga menawarkan lebih sedikit perlindungan adalah masker rajutan dan bandana. Meski bandana dan penutup wajah rajutan mungkin terlihat unik, masker yang dibuat dari bahan ini tidak menawarkan banyak perlindungan.

Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, juga mengatakan masker kain yang menggunakan bahan bukan katun bisa saja memiliki pori-pori yang cukup besar, tidak serapat masker katun.

Masker kain yang tiga lapis dan berbahan katun disebut lebih baik untuk digunakan sehari-hari daripada bahan lain karena memiliki pori-pori yang rapat.

Masker berbahan scuba juga dianggap tak akan memberikan proteksi sebesar masker kain dengan bahan lain. Ini dikarenakan bahan scuba cukup tipis sehingga tingkat proteksinya cukup rendah.

3. Masker katup



Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak menggunakan masker exhaust atau masker yang memiliki ventilasi dan katup untuk digunakan sebagai metode pencegahan Corona.

Penggunaan masker jenis ini memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.

"Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain," tulis CDC di laman resminya.


Sumber : Detikcom

No comments